Diduga Pasi Intel Kodim Belu Marcelus Tobu Lindungi Calo Veteran di Belu

  • Whatsapp
Arsip foto 2021: Yulius Bessin (kiri) saat diperiksa/diintrogasi oleh Pasi Intel Kodim Belu Marcrelus Tobu (kanan)

Atambua, pena-nusantara.com – Dugaan Pasi Intel Kodim Belu Marcelus Tobu melindungi Calo Veteran di Belu dan Timor Tengah Utara (TTU).

Berdasarkan arsip data media ini, tahun 2021 Marcelus Tobu pernah melakukan pemeriksaan terhadap para calo-calo Veteran di Kabupaten Belu yakni Yulius Bessin, Frederik dan Herman Atok.

Read More

Menurut Marcelus Tobu yang berhasil dikonfirmasi pena-nusantara, Sabtu (28/6/2025), mengaku bahwa ia telah menyerahkan hasil pemeriksaan atau introgasi ke Korem 161/Wirasakti Kupang.

“Waktu itu saya masih BP tim Intel dan hasil sudah diserahkan ke korem, tugas saya selesai,” jawab Marcelus Tobu melalui pesan whatsapp.

Menurut Tobu, Hasil LID sudah diserahkan namun Tobu tidak menjelaskan secara rinci diserahkan ke siapa yang berwenang menangani masalah.

Marcelus Tobu pun berdalih bahwa saat pemeriksaan itu semua anggota turun lapangan. bahkan Tobu berbalik mengatakan saat itu bukan hasil pemeriksaan dan ia lupa.

“Karna sudah lama itu, kalau tidak salah 4 atau 5 tahun lalu,” katanya

Berdasarkan data dokumen rekaman audio suara whatsapp, Marcelus Tobu mengaku sudah melakukan pemeriksaan.

Terpisah salah seorang warga Kabupaten Belu, mengeluhkan kepengurusan Veteran melalui seorang oknum Calo Veteran Yulius Bessin. Yulius Bessin sendiri merupakan oknum calo yang pernah diperiksa Marcelus Tobu.

Kepada wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (27/6/2025) malam, Ia yang tidak mau namamya disebut mengaku banyak korban yang saat ini menagih hasil kepengurusan veteran melalui Yulius Bessin.

Yulius Bessin diketahui memiliki anak buah yang membantu dirinya dalam merekrut calon veteran dugaan diantaranya Bernadus Bere dan Yohanes Leto.

“Bernadus Bere itu mereka Veteran dan Yohanes Letto terus yang pak Yulius Bessin ini kita tidak tahu di asli veteran atau bukan, dia yang membantu mengurus,” katanya melalui sambungan telepon.

Menurutnya, Bila Yulius Bessin ingin berpergian ke Kupang, Bali dan Jakarta selalu meminta uang jalan.

“Kalau mau kunjungan ke Kupang, alasannya ke Bali, ke Jakarta itu dia minta uang jalan, pintarnya dia tidak ada bukti, sekedar uang jalan, sekali jalan ada sekitar puluhan orang mungkin sekitar 100 jutaan, kalau jalan ke kupang bisa 1 atau 2 juta, kalau ke Bali bisa 3 sampai 4 juta per orang,” jelasnya lagi

Ditanya soal hasil kepengurusan yang diurus oleh Yulius Bessin, ia menyebut sampai saat ini masih menunggu karena diyakinkan sejak tahun 2020.

Pihaknya sudah di melaporkan ke Polsek Lasiolat dan di arahkan ke Polres Belu dan sampai sekarang belum ada tanggapan.

Sudah beberapa orang kerumah Yulius Bessin tapi tidak ada penyelesaian.

“Ada yang meminta uangnya di kembalikan, karna sudah lama diurus tapi sampai sekarang belum ada hasil,” paparnya

Terpisah, Penasehat Hukum Korem 161/Wirasakti Kupang Mayor Chk Gatot Subur, S.H. yang dikonfirmasi media ini, Minggu (6/7/2025) mengaku tidak mengetahui masalah ini.

“Maaf Mas, untuk masalah ini kami tidak mengetahuinya,” kata Gatot.

Menurut Gatot, Ia selaku Kepala Hukum Korem 161/WS tugas pokok memberikan bantuan Hukum, Nasehat Hukum, Penyuluhan Hukum terhadap Prajurit TNI, ASN dan keluarganya, untukselebihnya bukan ranah mereka.

Terkait pemberitaan dan pengakuan Marcelus Tobu, pihaknya tidak menangani karena diluar kewenangan.

Laporan: Pito

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *