Dili, pena-nusantara.com – Timor leste saat ini telah memiliki dua unit pesawat jenis Airbus A319 dan A320 untuk melayani kebutuhan transportasi udara masyarakat di negara tersebut.
Perlu di informasikan bahwa Dua unit pesawat komersial tersebut di beri nama Aero Dili dan di bagian ekor pesawat terdapat bendera negara Timor Leste.
Dua unit pesawat terbang Aero Dili tersebut milik pengusaha sukses di negara Timor Leste yang bernama lengkap, Lourenço de Oliveira.
Lourenço adalah salah satu dari sekian anak bangsa di negara Timor Leste yang saat ini juga turut mengisi pembangunan di negara tersebut dengan cara dan pengalamannya yang matang di bidang penerbangan.
Ketika di temui di Dili Timor Leste, Lourenço de Oliveira, CEO Aero Dili mengatakan bahwa sebagai anak bangsa sudah saatnya dirinya mengambil langkah besar berbuat untuk negaranya.
Lourenço menjelaskan bahwa ketertarikannya terhadap dunia penerbangan bukan hal baru.
Lourenço mengaku bahwa saat masih muda, dirinya pernah ditugaskan secara rutin untuk mencuci pesawat di bandara Kumoro ketika pesawat habis terbang di jaman Indonesia masih berkuasa di Timor Leste.
Menurut Lourenço di masa tersebut dirinya juga pernah menolak tawaran untuk sekolah pilot dari salah satu pilot yang bernama Rusti Rija karena dirinya memiliki cita-cita ingin menjadi seorang PNS.
“waktu muda jaman Indonesia tahun 80 an ke atas saya biasa disuruh cuci pesawat yang baru habis aktifitas penerbangan di bandara. Saya pernah dapat tawaran untuk sekolah pilot tapi saya tolak karena ingin jadi pns” Ujar CEO Aero Dili, Lourenço de Oliveira. Senin (12/5/2025).
Lourenço lebih lanjut menyampaikan bahwa karena ada rasa ketertarikan terhadap dunia penerbangan, dirinya memilih melanjutkan pendidikan hingga meraih gelar sebagai seorang pilot.
Setelah menjadi pilot dan sukses sebagai seorang pengusaha, Lourenço mulai membeli satu unit pesawat kecil di bawah terbang dan mendarat di Timor Leste.
Lourenço lebih lanjut menceritakan bahwa dirinya juga pernah bekerja sama dengan perusahaan Maskapai penerbangan Batavia Air.
Berdasarkan sejumlah pengalaman yang di miliki, dirinya memutuskan untuk membangun sebuah perusahaan penerbangan pertama di negaranya Timor Leste.
Lourenço menjelaskan, dengan adanya penambahan armada di tahun 2025 maka sudah dua unit maskapai Aero Dili.
Lourenço berharap perusahaanya kedepan bisa terus meningkatkan kapasitas penerbangan dari Timor-Leste ke sejumlah negara lain di Asia Tengara dan Eropa nantinya.
“Dengan adanya penambahan armada Aero Dili ini, saya berharap perlahan Aero Dili dapat meningkatkan konektivitas antara Timor Leste dengan seluruh negara di kawasan, bahkan ke seluruh Asia dan Eropa,” kata Lourenço de Oliveira. (*/ea)