Kota Kupang, pena-nusantara.com – Komunitas Teman Sampah Kota Kupang memainkan peran yang sangat penting dalam mengurangi dan mengelola limbah sampah. Upaya kolaboratif dari masyarakat secara keseluruhan dapat membantu mengatasi masalah lingkungan terkait limbah sampah dengan lebih efektif.
Demikian yang dilakukan Teman Sampah Kota Kupang yang terbentuk untuk menjaga Kebersihan Lingkungan di Kota Kupang.
Melihat banyaknya sampah yang tidak dibuang pada tempatnya maka muncul rasa keprihatinan terhadap kebersihan lingkungan, hal ini lah yang menggerak rasa kepedulian Galis Bunga dan rekan-rekannya.
Berawal dari Komunitas kecil, bagaimana penanganan sampah di lingkungan sekitar yakni Jalan Bajawa, Kelurahan Kayu Putih Kota Kupang. akhirnya 17 Februari 2025 dibentuklah Teman Sampah.
Diceritakan Galis Bunga selaku Ketua Komunitas Teman Sampah Kota Kupang, saat memulai dirinya tidak pernah berpikir akan ada sampai titik sekarang ini.
“Kita hanya berpikir bahwa kita urus sampah di jalan bajawa saja dulu, dari jalan lingkungan ini, kita memulai sambil mengenal-mengenalkan aktifitas di orang akhirnya banyak yang antusias dengan bergabung menggunakan jasa kami,” kisah Galis di Sekretariat Teman Sampah, Sabtu (24/5/2025) malam.
Sejauh ini, Teman sampah sudah memiliki tim sebanyak 6 orang pekerja tetap.
Selaian memungut sampah, Teman Sampah juga memberikan edukasi tentang pemilahan sampah dan memberikan dukungan bagi masyarakat untuk melakukan pemilahan di rumah.
“Proses kita, kita siapkan kendaraan dan ke rumah pelanggan dan angkut sampah, pelanggan sudah kita latih bagaimana memilah sampah, bukan hanya sampai pada level memilah tetapi sampai bagaimana mempacking sampah dengan baik,” kata Galis.
Menurut Galis, Teman Sampah ingin merubah paradigma bahwa memegang sampah tidak harus kotor. pihaknya juga berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik
“Kita mau merubah paradigma yang berkembang di tengah masyarakat bahwa memegang sampah itu harus kotor, itu paradigma yang ingin kita ingin rubah dengan cara kita bisa mengurus sampah secara baik, jadi kita melatih pelanggan memulai dari memisah dulu sampah basah dan kering, setelah bisa memisah sampah basah dan kering lalu memisah sampah plastik dan kertas,” paparnya
Sampai saat ini, Teman Sampah sudah memiliki pelanggan sebanyak 500 an lebih di Kota Kupang.
“Pelanggan kita 90 persen sudah terlatih untuk packing sampah,” tambah Galis
Dengan memungut sampah, pihaknya juga memanfaatkan sampah basah untuk pupuk, sedangkan sampah kering dipilah sesuai jenis masing-masing dan dimanfaatkan, ada yang di buang di TPA Alak.
Sementara ini, Teman Sampah memiliki 2 Armada berupa mobil pickup.
“Armada ini pun kita dapat karena ada relasi pertemanan dengan teman-teman sehingga kita dapat menggunakan, 1 mobil kita sewa, 1 mobilnya lagi ada relasi pertemanan yang kasih untuk kita gunakan,” ucap Galis
Meski demikian Teman Sampah mengharapakan ada penambahan armada, konsekuensi dari penambahan armada adanya penambahan SDM.
Ditanya soal sejalannya program Jumat Bersinar dibawah kepemimpinan Walikota Kupang dr. Christian Widodo untuk menyelesaikan masalah sampah, disampaikan Galis, gebrakan bagus dari pak dr. Cristian Widodo membangun rasa kesadaran sosial dalam komunitas kecil yang mana bagaimana sadar tentang kebersihan, bagaimana sadar tentang penanganan sampah, sampah tidak bisa diselesaikan, sampah tidak bisa dihilangkan karena sampah adalah produk peradaban yang bisa bagaimana sampah ini ditata kelolakan.
Hal unik yang di dapat saat memungut sampah oleh Teman Sampah adalah melatih teman-teman atau masyarakat bagaimana bisa memilah sampah, mengatur sampah dengan baik, paling unik kesadaran mudah terbentuk di level rumah tangga dibandingan level usaha dan perkantoran.
Khusus untuk Anak Muda Kota Kupang, Galis berharap agar anak muda Kota Kupang tidak menganggap sampah adalah muuh melainkan sampah adalah teman.
“Kita bisa keren mengelolah sampah,” tutup Galis. (Pito)